Kendati inflasi IHK bulan April meningkat, inflasi inti relatif stabil dan masih dalam kecenderungan menurun. Inflasi IHK April
2012 tercatat sebesar 0,21% (mtm) atau 4,50% (yoy) meningkat dari 0,07% (mtm) atau 3,97% (yoy) pada Maret 2012, yang
terutama bersumber dari kelompok volatile food. Sementara itu, inflasi inti dalam perkembangan terakhir tidak menunjukkan
tekanan berarti seiring masih minimalnya tekanan permintaan domestik maupun pengaruh eksternal serta indikasi meredanya
ekspektasi inflasi paska dibatalkannya rencana kenaikan harga BBM pada 1 April. Sementara itu, inflasi administered prices
sedikit mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya karena kenaikan harga minyak dunia yang menyebabkan kenaikan
harga bensin (Pertamax).1 Ke depan, risiko tekanan inflasi relatif moderat. Terdapat indikasi perubahan stance pemerintah
terkait kebijakan BBM bersubsidi dari opsi menaikkan harga menjadi penghematan. Mengantisipasi potensi risiko tekanan
inflasi tersebut, maka langkah-langkah penguatan koordinasi kebijakan di daerah dalam forum TPID perlu ditingkatkan
terutama dalam aspek komunikasi kebijakan. Selain itu, terkait upaya meminimalkan tekanan inflasi dari rencana kenaikan
tarif angkutan di sejumlah daerah, TPID dituntut berperan aktif dalam melakukan pembahasan dengan pihak terkait
mengenai timing dan besaran kenaikan tarif agar tidak mengakselerasi inflasi. Sementara terkait dengan risiko inflasi dari
volatile food, perlu untuk mengintensifkan upaya mendorong peningkatan produksi dalam negeri serta meningkatkan
kesiapan pelaksanaan kebijakan pengaturan importasi hortikultura.
0 komentar:
Posting Komentar